Hhewan Unik = Walking Shark (Hiu Berjalan) Hiu Asli Indonesia

Apakah anda semua telah mengetahui bahwa Indonesia memiliki spesies ikan hiu unik di dunia??, ikan hiu ini tidak berenang seperti ikan hiu biasanya, melainkan hanya bisa berjalan di dasar laut dengan sirip nya.

Hiu yang bernama latin Hemiscyllium galei dan Hemiscyllium henryi tersebut dijuluki walking shark (hiu berjalan) yang ditemukan di perairan Raja Ampat, Kawasan Kepala Burung Papua Barat, Indonesia.
Seperti yang telah di katakan fahmi, peneiliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI )
"Uniknya, dia berjalan di dasar laut dengan siripnya, nggak berenang,", fahmi telah lama meneliti jenis hiu an pari, di Pusat Penelitian Oceanografi LIPI, Jakarta.


Bukan hanya bisa berjalan di dasar laut saja yang membuat binatang ini menjadi unik, tapi hiu menjai unik dikarenakan badannya yang lebih kecil di bandingkan ukuran tubuh hiu pada umumnya. Warna tubuh hiu juga membuat dia sangat unik dengan tututl kecoklatan seperti tokek. Menurt Fahmi tutul itu pu aka terus berubah seirig engan bertambahya umur hiu tersebut.
Walkig hiu hanya memakan hewan-hewa kecil yang ada di dasar laut, seperti kerang.

"Warna pasti berubah, tapi pola dasarnya sama,"Ujar fahmi. Pola warna dasar itulah yang natiya apat membeakan atara spesies Hemiscyllium galei dengan Hemiscyllium henryi. Selai warna asar tersebut yag dapat membedaka atara 2 spesies tersebut aalah ukuran tubuhnya. ukuran tubuh Hemiscyllium galei juga tampak lebih besar dibanding Hemiscyllium henryi.


Gigi hiu ini pu berbea dengan betuk hiu lainnya. Gigi hiu lebih tajam ibandingkan hiu lain,tampak seprti gigi ika lele.Fugsi gigi tersebut aalah utuk memecah cangkang kerang yang menjadi santapannya.

Keudua jenis ikan hiu berjalan tersebut merupakan spesies yang termasuk alam 11 spesies biota laut yang di temukan di perairan raja ampat, dan 11 biota laut tersebut pu telah di perkenalkan oleh LIPI hari ini.
 
Jika kita bertanya apakah 2 jenis hewan ini akan ditmukan di perairan lain, da menurut Fanmi, " "Kecil ya, karena dia berjalan, jadi penyebarannya nggak jauh, cenderung endemik. Paling yang banyak satu familinya, tapi beda marga. Adanya kebanyakan di Indonesia timur,"
Jadi hewan ini memanglah binatang unik asli Inonesia.

 
Untuk diketahui, peneliti biota laut Conservation International bekerjasama dengan LIPI menemukan 11 biota laut baru. Kesebelas biota laut tersebut diberi nama sesuai dengan keinginan pemenang lelang "Blue Auction" di Monaco. Hasil lelang akan digunakan untuk mendidik calon taksonom Indonesia yang masih minim jumlahnya.